Investasikan Kesehatan Anda, Bukan Investasikan Penyembuhan Jika Nanti Anda Sakit

Orang Bijak Berkata:

Ingat...! Uang kecil bisa beli kesehatan. Jika kamu tidak paksa diri keluarkan uang kecil untuk tetap sehat sekarang, maka kamu akan dipaksa mengeluarkan uang besar untuk penyembuhan.  Simpel toh!

Sudah pahamkah Anda tentang kata-kata tersebut di atas?  Ya bagus!

Saat ini orang sibuk untuk menginvestasikan sebagian "uang kecil"nya untuk biaya penyembuhan di masa akan datang.  Sebenarnya keputusan mereka tidak sepenuhnya benar.  

Kenapa? Menjadi sakit adalah bukan idaman/cita-cita manusia akan tetapi menjadi sehat selalu adalah impiannya. Betul?  Naah mulai sekarang tanamkan pemikiran tersebut dalam-dalam di kepala Anda!

Hidup di dunia ini butuh pemeliharaan begitu juga dengan kondisi kesehatan kita, mulai dari kita lahir sampai meninggal.  Anda mungkin teringat kala kita baru dilahirkan di dunia ini, orang tua kita khususnya Ibu selalu merawat kita agar kita selalu dalam kondisi sehat.  Mulai dari pemilihan asupan makanan sampai pengobatan jika kita sakit. Mengerti maksud saya? Sempurna!

Kita semua dilahirkan dalam kondisi rata-rata sehat tanpa ada penyakit degeneratif (bawaan keturunan).  Kesehatan sempurna adalah pada saat kita lahir ke dunia ini.  Di sini genetik (DNA) kita sangat baik dan seimbang, namun seiring dengan perkembangan dan penambahan usia maka gen kita (DNA) mengalami perubahan sedikit demi sedikit dan akhirnya bertolak belakang (terbalik) dari sebelumnya.

Contohnya: 

Apakah Anda pernah melihat anak kecil yang selalu aktif dan tidak pernah berhenti/kelelahan? Kenapa kita yang lebih tua tidak seaktif mereka?

Kenapa anak-anak tidak pernah merasa capek sedikitpun? Kenapa kita selalu merasa cepat capek/stamina menurun di setiap kegiatan kita?

Anda tahu jawabannya? Karena susunan DNA anak-anak berbeda dengan susunan DNA orang yang lebih tua/dewasa.

Nah, kondisi DNA orang dewasa/tua lebih rentan terhadap penyakit degeneratif.  Ini bahaya, jika kita terserang dengan penyakit yang parah/mematikan.

Solusi pertama dan terakhir adalah menreset/menyusun kembali kondisi DNA yang menua ke kondisi DNA yang semestinya.  

Caranya bagaimana? Sabaar... Saya akan beri tahu solusinya nanti pada postingan berikutnya.